KEMBALILAH SAHABAT
Dia mungkin cowok yang nyasar dari negeri dongeng. Tampan. Dia begitu romantis hingga kujatuh dalam peluknya. Dia mendekati sempurna, mulai dari hidungnya yang mancung, kulitnya yang bersih, dan poni lempar menjadi daya tarik tersendiri bagiku. Dia benar-benar mirip pangeran yang ada didongeng-dongeng. Lima bulan kulewati waktu bersamanya. Panatai. Itu tempat yang sering kami kunjungi. Setiap Sabtu sore kami selalu melihat indahnya matahari terbenam dan merasakan lembutnya hembusan angin California. Aku selalu ingin waktu dapat berhenti sejenak. Step Up. Itu fil kesukkaanku dan dia. Kami sering nonton bareng di rumahnya. Kami selalu membuat jadwal kegiatan bersama. Kami selalu ingin bersama. Ciuman pertama kami sempurna. Bibirnya yang lembut menyentuh pipiku. Aku merasakan hangatnya dekapan tubuhnya. Aku menyukai saat-saat seperti ini. Selama ini aku nyaman bersamanya. Di bulan ketujuh aku merasa hubungan kami semakin renggang. Aku sadar belakangan ini, aku selalu menghabis