HOPE AND TRY

Terkadang aku iri dengan mereka yang berpacaran seagama
Aku iri dengan mereka yang ibadah di masjid bareng
Aku iri dengan mereka yang saling tutor baca Al-Quran
Aku iri dengan mereka yang saling belajar agama bareng

Terkadang aku iri dengan mereka yang berpacaran seagama
Aku ingin sekali diimami oleh lelakiku
Aku ingin sekali mendengar lelakiku membaca Al-Quran dengan suara yang menentramkan
Aku ingin sekali diberi nasihat-nasihat islami oleh lelakiku

Terkadang aku iri dengan mereka yang berpacaran seagama
Aku iri sebab mereka mendapat restu oleh kedua pihak keluarga
Aku iri sebab mereka tak usah lagi sungkan main ke rumah 
Aku iri sebab mereka saling diterima oleh kedua pihak keluarga bahkan diperkenalkan ke kerabat-kerabat mereka

Terkadang aku malu dengan diriku sendiri yang berpacaran beda agama
Aku malu karena mendapat cemooh
Aku malu karena mendapat gunjingan
Aku malu karena mendapat anggapan wanita yang rendah

Terkadang aku malu dengan diriku sendiri yang berpacaran beda agama
Aku ke masjid sedangkan dia hanya menunggu di depan
Aku membaca Al-Quran sedangkan dia hanya diam
Aku selalu menyebut nama Allah sedangkan dia hanya bilang ya ampun

Seandainya aku bisa membuatmu jatuh cinta tak hanya denganku tapi juga dengan keyakinanku. Aku pasti takkan iri dan malu seperti ini. Bukan kamu yang salah, ini aku yang salah. Aku yang terlalu cepat mengambil keputusan. Aku yang terlalu diperbudak oleh ego. 

Sampai kapan aku akan bertahan tanpa tanda centang oleh orang tuaku? Akan kah sampai bertahun atau hanya hitungan bulan?

Bisakah juga aku perlahan menuntunmu mencintai Islam? Coba kamu belajar perlahan soal Islam dulu. Aku tak menuntutmu menjadi mualaf, hanya saja aku ingin kamu sesekali mencoba menjadi orang Islam. Bagaimana tanggapanmu? Bukankah Islam agama yang indah? Niscaya kamu akan menemukan kemukjizatan dan ketentraman dalam dekapan Allah disini. Aamiin.

Aku sudah buktikan ini, Sayang. Sekarang giliranmu!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUKUL LIMA SORE

SEBUAH PENGKHIANATAN